Agromaret
Home (current)
Budidaya
Semua Pertanian Peternakan Perikanan
Ekonomi pertanian
Teknologi dan Inovasi
Seputar Agromaret
Tips
Semua Pertanian Perikanan Peternakan
  1. Home
  2. Ekonomi pertanian
  3. Prestasi Pertanian Indonesia di Masa Kejayaan Pangan Impor - Blog Agromaret

Prestasi Pertanian Indonesia di Masa Kejayaan Pangan Impor

Agromaret | Aug 30, 2017 |

Impor bagi Indonesia bukanlah sesuatu yang baru, bahkan sudah menjadi ikatan yang sulit untuk dilepas. Semakin hari bangsa kita terus bergantung kepada impor pangan. Ditjen Bea Cukai mencatat dari bulan Januari hingga bulan Mei 2017 impor beras mencapai angka 94 ribu Ton. Sehingga tidak salah jika banyak yang menilai bahwa Indonesia gagal menutup kran impor, apalagi untuk mencapai swasembada pangan.

Impor Pangan

Source: bantenprov.go.id

Meskipun begitu, di Era Jokowi ini pemerintah terus berusaha untuk mencapai kedaulatan pangan. Bahkan kedaulatan pangan masuk dalam daftar Nawacipta prioritas dari Bapak Presiden. Menurut laporan dari Institut for Development of Economics and Finance (INDEF)  2017 anggaran untuk kedaulatan pangan naik hingga 53,2% sejak tahun 2014. Hal ini merupakan bukti bahwa pemerintah serius untuk mencapai kedaulatan pangan.

Dibalik belenggu masalah impor sejatinya ada beberapa pencapaian bangsa kita di bidang pertanian yang patut kita apresiasi. Berdasarkan riset dari Economist Intelligence Unit (EIU) 2017 Indonesia berada pada urutan 21 dunia dengan skor 50,77. Hal ini membuat negara kita menjadi satu-satunya negara ASEAN yang berhasil masuk dalam 25 besar sektor pertanian dunia. Hal ini diraih atas koordinasi yang baik antar sektor, baik pemerintah, akademisi, dan masyarakat.

Tidak hanya itu, berbagai pihak juga terus berusaha untuk mengembangkan pertanian di Indonesia. Beberapa lembaga Riset dan Perguruan Tinggi berhasil menemukan berbagai inovasi baru. Institut Pertanian Bogor (IPB) berhasil mengembangkan varietas padi IPB3S.

Keunggulan varietas padi ini adalah hasil panenya mencapai 13, 5 ton per hektar, dua kali lipat lebih banyak dibandingkan varietas pada umunya yang hanya 4-6 ton per hektar. Hal ini telah dibuktikan di lahan percobaan seluas 500 heaktar di Kabupaten Karawang. Tidak hanya itu IPB juga juga mengembangkan varietas padi gogo yang tahan hama dan penyakit.

Untuk mencapai kedaulatan pangan dan bahkan swasembada pengan peran semua pihak memang mutlak diperlukan. Semuanya perlu memandang permasalahan pertanian merupakan masalah vital yang harus segera diselesaikan oleh bangsa kita.

Saat ini kita masih bisa makan dengan pangan impor, bayangkan beberapa tahun kedepan saat jumlah manusia terus bertambah dan lahan terus menyempit. Semua pihak harus mengingat kembali bahwa pangan adalah bahan primer yang harus dipenuhi oleh semua orang.

Bagikan artikel ini:

DMCA.com Protection Status

Artikel sebelumnya:

Pertanian

Cara Budidaya Jamur Kancing

Agromers | 1807 hari yang lalu

Artikel selanjutnya:

Perikanan

Jenis-jenis Ikan Patin dan Gambarnya

Agromers | 2454 hari yang lalu

Artikel Kategori:
Ekonomi pertanian

Begini Cara Pemanfaatan Lahan Sempit untuk Bisnis Potret Desa dan Pertanian Indonesia Saat Ini Peluang Agribisnis Untuk Membangun Masyarakat Dan Bangsa Prestasi Pertanian Indonesia di Masa Kejayaan Pangan Impor Lihat Selengkapnya

Komentar: